Minggu, 28 Juni 2015

kepergian malaikatku

semuanya kini berubah..
sosok yang selalu menemaniku, sosok yang selalu ada dikala orang lain meragukanku, sudah selesai dan kembali pada Rabbnya..

dia yang tak pernah lelah berdoa, berjuang untukku dan adikku sudah tak bisa ku temui lagi raganya, tak bisa kurasakan lagi hangat tubuhnya..

belum sempat kuhantarkan dia untuk kebahagiaan yg kujanjikan..
Allah memberikan kebahagiaan lain untuknya..

dia memang tak berpendidikan tinggi, tapi dia mengajarkan hal mendasar yang akan menjadi bekal dihari akhir nanti..
dia memang tak berlimpah harta, tapi perjuangannya tak pernah bisa diremehkan..
dialah sosok yang paling berperan mengantarkanku menjadi sarjana..
sampai kapanpun tak bisa kupungkiri itu..

jabatannya ibu,tapi perannya selalu bisa merangkap seperti ayah..
entah dengan bahasa apalagi aku menggambarkannya..
sempurna menurutku..

kini sudah tak ada lagi doa-doa mustajab untukku darinya..
tak ada lagi yg mengusap air mataku dikala diri merasa sedih..
tak ada lagi tangan yg selalu kucium ketika ku akan pergi..
tak ada lagi sosok yg selalu menasihati, teman bercerita, bercanda, dan berbagi segala hal lagi..

rinduu teramat sangat.. ntah dengan bahasa apalagi aku harus bagikan tentang kerinduan ini...

tak sampai sembuh ku rawat ia, ternyata Engkau jauh lebih menyayanginya daripada aku..
semoga seluruh dosanya telah gugur teriring sakit yg selama ini ia rasakan..

perasaan ini masih campur aduk..

aku tak percaya kau telah tiada..

aku baru memahami mengapa pak habibie nyaris gila ketika ditinggal ibu ainun..
ternyata terkoyak sekali ketika belahan jiwa kita pergi meninggalkan kita..
sekarang aku merasakan itu..
terkoyak tak percaya secepat ini kau pergi..

Rabb aku yakin Engkaulah yg mengatur semua ini..
lapangkan jalannya menuju tempat terbaikMu sampai ia bisa bertemu denganMu
ingin sekali aku bertemu dengannya berkumpul kembali dengannya dalam kondisi yang lebih baik..

sulit aku gambarkan perasaanku saat ini..
bayangan, nasihatnya, candanya, bahkan tegurannya masih sangat lekat dalam pikiranku.. ingin menepis, namun ingatan itu justru semakin kuat..

banyak sekali janjiku padanya yangbelum kutunaikan..
makan diluar, foto keluarga lengkap, haji dan umroh, menikah dll..
belum aku penuhi termasuk keyakinanku padanya bahwa ia akan sembuh pun sampai akhir tak bisa kutunaikan..

ahh Allah Engkau sebaik-baiknya penolong..
kupasrahkan padaMu semua kegelisahanku ini..

2 komentar: