Senin, 09 September 2013

ada perjumpaan.. niscaya ada perpisahan..

sebuah perjalanan kehidupan akan terus berlangsung, selama setiap personalnya bergerak dinamis..
pada hakikatnya dalam dunia ini berlaku hukum berpasang-pasangan..
ada awal-ada akhir..
hidup-mati..

dan ada pula perjumpaan dan perpisahan..
ntah sudah berapa kali diri kita ini mengalami perjumpaan yang berujung perpisahan..
yang abadi adalah hubungan kita dengan pencipta kita, yaitu Rabb kita Allah Subhanawata'ala..

karena hubungan yang paling privasi saja, misalnya kita dengan semua amalan kita akan terpisah.. ketika kita menemui ajal kita..
hanya 3 yang tidak terputus, Shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh/hah pada orang tuanya..

Fase ini mungkin hanya sebagian kecil dari sekian perjumpaan yang telah ku lalui..
fase ini kunamakan perkembangan..

yah,karena mulai disinilah pertumbuhan karakter yang telah dibina sejak sekolah menengah, aku kembangkan.. walaupun aku merasa di sisi yang lain pertumbuhan karakter juga baru muncul di ranah kampus ini..

Perjuangan yang tak mudah memasuki gerbang kampus ini, pengorbanan yang teramat mahal untuk perkara duniawi ini.. tetesan air mata sosok malaikat ku (ibu-read) selama 2 tahun menahan pilu, dan menyembunyikan itu dariku, walaupun sebenarnya saya sudah tau tanpa sepengetahuannya.. 
ujian tak luput dari situ, musibah awal kuliah.. yang hampir membuatku menyerah tidak meneruskan belajar dikampus.. kalian hadir memberi semangat dan keyakinan bahwa aku bisa.. hanya meyakini Allah lah sebaik-baik penjaga.. nekat kala itu mengikuti UAS pertama, tanpa persiapan maksimal, dengan duka yang terus menghantui.. alhasil akademik tak sesuai yang kuharapkan.. mencoba meneguhkan dalam hati, (mungkin ini masa-masa yang dimana aku harus banyak sabar) semua jalan aku tempuh, mengajar sambilan, dan jual pulsa pun aku tekuni, modalnya dari murobbi terbaik yang pernah kutemui..
kondisi akademik tidak secemerlang ketika sekolah menengah dulu, karena sulit fokus, dan mungkin ikhtiar dan usahaku belum maksimal sehingga pertolongan Allah belum pantas untuku..
yah, semua itu naik turun betapa pedihnya keseharian dalam setiap perenungan selalu muncul, "bahwa hujan yang deras ini yang selalu diiringi halilintar, suatu saat nanti akan jadi pelangi yang indah dan ada cahaya yang akan menerangi.."

bukan hanya akademik yang kujalani, non akademik berupa amanah-amanah turut menyertaiku, betapapun dulu seringnya aku menangis karena ini, tapi aku menyadari ini lah yang menguatkan ku.. betapapun beratnya semua itu.. namun ini pula yang membuatku bangkit..
namun tak sedikit emosi yang ku tumpahkan pada rekan-rekan ku, karena sifat pemaksa dan otoriter ku, yang pada akhirnya orang mengenalku karena sifat ini.. sedikit demi sedikit ku perbaiki, walaupun yah begitulah sifat yang merupakan hasil pemberontakan ku selama ini.. 
bukan hanya emosi, keluhan dan air mata pun terus menghampiri.. sampai suatu ketika aku kira sudah tak sanggup lagi, tangisan itu keluar begitu keras disamping seorang kakak kelasku di depan kantor dekan..
aku tak berani ceritakan pada siapapun, hanya bisa menangis kala itu..
termasuk dikamar petak yang ku tempati, tangisan itu menjadi ditengah malam saat ku adukan semua itu pada Rabb ku, tanpa sadar teman sebelah terbangun dan menanyakan kenapa? aku hanya menggelengkan kepala..
begitu banyak pernak-pernik dalam hidup dalam dunia kampus.. termasuk tingkat akhir saat dimana tawaran berorganisasi di tingkat universitas hadir.. aku hanya bercerita pada Rabb ku "Yaa Allah aku menyukai tawaran itu, namun apa yang harus kupilih.. keinginanku? atau keperluan keluargaku?.. mohon tunjukkan yang terbaik.." 
saat itu kondisi semakin menghimpit.. dan aku mantap, mengubur keinginanku.. FOKUS selesaikan urusanku dengan cepat, dan berpikir untuk adikku..
kegelisahan lain muncul.. "Rabb jangan biarkan aku lepas dari amanah-amanah yang membuatku terus selalu belajar untuk mendekatkan diriku padaMU.."
Allah menjawab, dipanggil kembali untuk membina dan membenahi ROHIS sekolah.. alhamdulillah.. :)

kondisi tingkat akhir yang begitu hectic dan panik.. bukan mulus-mulus saja, dulu pernah mendengar dari salah seorang senior bahwa.. bukan Tugas Akhir namanya kalau tanpa air mata.. that's it air mata pun kerap menjadi teman akrab..

menjelang seminar-seminar dan sidang, aku sudah tak bisa memohon pertolongan siapapun selain Allah dan doa orang tua, jadi ketika itu.. benar-benar hanya mohon pertolongan Allah.. dan kala itu mengirimkan pesan pada partner ku, yu kita banyak-banyak memudahkan urusan orang lain, untuk mempercepat pertolongan Allah,, dengan tetap kuncinya adalah IKHLAS.. BERUSAHA DAN BERUSAHA..
saat itu sedang kondisi Romadhon berharap keberkahan itu hadir..
dan Allah menjawab :') 
1. Menjelang Seminar Akhir (kolokium read) masalah tiba2 mendarat datang melalui ponsel.. yang benar2 membuat ku buyar.. ketika sampai rumah pun aku hanya bisa menjerit menangis..
peristiwanya hadir sebelum sampai rumah..
kondisi sudah sangat lelah, pusing karena belum sempat berbuka, melamun karena merasa berat sekali..
biasa selalu memilih angkutan umum yang penuh agar cepat jalan.. namun saat itu asal masuk saja, alhasil penumpang hanya aku seorang.. dalam hati "ah, pasti lama.." mang angkot malah sempat bertanya "neng, tos ngabatalan?" jawaban ku.. "muhun, pak engke pami turun.. sambil tersenyum getir.." saya baru sadar angkot itu terus berjalan padahal penumpangnya hanya aku dan bapak-bapak didepan..
ditengah jalan angkot itu berhenti.. aku pikir, oh.. mau nyari penumpang lainnya..
bukan ternyata, bapak itu membeli tiga bungkus kolak pisang.. dan satu ia berikan padaku..
"neng, enggal ngabatalan.. pamali.." sekuat tenaga aku menolak.. namun bapak itu terus membujuk agar aku segera membatalkan shaum ku hari itu.. aku makan sambil air mata menetes,
dan berdoa untuk kebaikan bapak sopir ini..
ketika turun dari angkot ini aku sengaja melebihkan uang untuk beliau karena.. tak tega, kondisi angkotnya sepi.. tapi sayang mang sopir nyadar uangnya adalah kembalian.. 
dan aku yang sempat berlari.. dikejar, dan uang itu dikembalikan... "neng, diterima ya.. mang beramal.."
air mata kembali berlinang..

2. Kemurahan hati ibu dosen, nilai salah satu matkul C, padahal sudah ku hitung jika sempurna A.. IPK sesuai yang aku harapkan.. kekuatan besar adalah melobi ibu, ternyata tugas yang tercantum kosong itu ketemu.. alhasil nilai berubah jadi A.. nazarnya sudah ku tunaikan alhamdulillah..

3.saat kolokium, setiap detik aku hanya berdoa.. " yaa Allah.. jangan hadirkan pertanyaan apa-apa yang tidak ku kuasai..ringankan lisan ku dalam menyampaikan semua ini" and then..
tak ada satu pun yang bertanya, kecuali penguji.. hmdulillah..

4.sidang, menjadi peserta sidang juru kunci, TERAKHIR dan siang pula.. hati sudah sangat was-was, melihat rekan-rekan seperjuangan saat keluar ruangan sidang berbagai macam ekspresi, mulai dari stress, nangis, hingga kusut tak karuan.. saat dzuhur pun tiba, lagi-lagi berdoa.. mohon " yaa Allah.. jangan hadirkan pertanyaan apa-apa yang tidak ku kuasai..ringankan lisan ku dalam menyampaikan semua ini" 
memasuki ruang sidang salah satu dosen berkata "terakhir ya? bonus lah.." dari tiga dosen, dua dosen mengajukan pertanyaan bernada sama "apa yang kamu pelajari semalam?" dalam hati.. "Rabb, dengan bahasa apalagi aku mengungkapkan syukur ini, atas semua kemudahan-kemudahan yang Engkau beri..".. ketika semua kebanyakan orang di sidang hampir 45-60 menit.. dan aku hanya 30 menit..
hasilnya sangat dan sangat memuaskan, sangat sesuai harapan..
lagi-lagi meneteskan air mata di ruang yudisium..

begitu indah rencanaNYA.. Allah hadirkan pertolongan yang begitu aku nanti sejak lama, di waktu yang tepat.. betapa janjiNYA itu benar..

masa-masa perkembangan ini tak luput dari semangat, yah semangat yang juga hadir dari saudara/i ku #nano-nano..
meskipun konflik sering terjadi, salah paham yang ada seolah biasa..ketidak pekaan, emosional, kekanak-kanakan.. selalu mewarnainya..
kepedulian,perhatian pun menemani perjalanku..
mereka, yang Allah takdirkan menjadi saudara/i terbaik ku..
beragam ku mengenal mereka.. 
mulai dari sikapnya, kebiasaannya, serta tingkah laku yang tak biasa pun.. selalu menjadi perhatian untuk lebih baik, saling mengingatkan..

mulai dari mengenal karakteristik pribadinya, mengetahui kabar-kabar keluarganya.. berkunjung kesana,
mengatasi masalah-masalah mereka secara bersama, berstrategi bersama, makan-makan bersama..
perlu berlembar-lembar ku ceritakan tentang mereka.. mereka yang begitu unik.. menyebalkan bukan untuk menjauh, tapi betapa ku menyayangi mereka.. begitupun aku pernah mengalami, ketika sepulang KKN dimana diisolasi, perjumpaan dengan mereka begitu sangat dinanti..
pernah suatu pulang melihat saudara/i ku ini dalam hati berbisik..
"anak-anakku.. (terdengarnya lebay sih..), mungkin efek sering marah2 kali yaa.."

aahhh.. :'(
aku akan sangat merindukan mereka..
mereka yang selalu menjadi alasan ku untuk tetap semangat menjalani lika-liku kehidupan ini,
yah mereka yang tulus, memberikan semua masukan-masukan terbaik untuk ku menjadi makhluk yang lebih baik lagi.. mereka yang tulus mengkrtik agar ku dapat bangkit kembali..

Rabb..
kebersamaan ini mungkin akan ada ujungnya..
hal yang ku mohon, jaga mereka dengan takdir terbaik dariMU, dan pertemukan kami di JannahMU..



Pertemuan kita di suatu hari
Menitikkan ukhuwah yang sejati
Bersyukurku kehadap Illahi
Di atas jalinan yang suci

Namun kini perpisahan yang terjadi
Dugaan yang menimpa diri
Bersabarlah diatas suratan
Kutetap pergi jua

Kan kuutuskan salam ingatanku
Dalam doa kudusku sepanjang waktu
Ya Alloh bantulah hamba-Mu

Mencari hidayah dari pada-Mu
Dalam mendidikan kesabaranku
Ya Alloh tabahkan hati hamba-Mu
Diatas perpisahan ini



Teman betapa pilunya hatiku
Menghadapi perpisahan ini
Pahit manis perjuangan
Telah kita rasa bersama
Semoga Allah meredhoi
Persahabatan dan perpisahan ini
Teruskan perjuangan

Kan kuutuskan salam ingatanku
Dalam doa kudusku sepanjang waktu
Ya Alloh bantulah hamba-Mu

Senyuman yang tersirat di bibirmu
Menjadi ingatan setiap waktu
Tanda kemesraan bersimpul padu
Kenangku di dalam doamu
Semoga... Tuhan berkatimu
(doa perpisahan-brother)



bukan bermaksud pergi lebih cepat, dan enggan menemani perjalanan kalian.. hidup harus tetap berjalan.. berusaha menjalankan semua rencana dan mengikuti semua kehendakNYA..

aku memohon maaf atas semua sikap yang sering menyakiti hati kalian, andai ada luka yang sulit sembuh karenaku, ku mohon  kuburkan semua itu agar hilang, sehingga yang terkenang semoga "Jejak Terbaik" dihati-hati kalian..
semoga Allah takdirkan bertemu bersama dengan kehidupan yang lebih baik..

:'(