Rabu, 12 Desember 2012

dari Kino Tobi 'Insya Allah' sampai PROAKTIF


BPM Kema FMIPA Unpad

                Pertama masuk kampus,lembaga kemahasiswaan pertama kali yang saya ikuti yah, inilah… BPM Kema FMIPA Unpad, awalnya adalah sebuah keteladanan yang ada yaitu menolong orang lain atau yang saat ini saya pahami adalah ADVOKASI.. disitulah yang membuat saya begitu antusias ingin membantu orang lain untuk berkesempatan kuliah, karena ADVOKASI is pahala..
Itulah kata-kata yang sampai saat ini jadi magic dalam diri ini, bahwa ketika menjadi seorang mahasiswa bukan mengambil untung yang sebanyak-banyaknya, tapi menjadi sebaik-baiknya manfaat.. dimana pun kapan pun menjadi insan yang bermanfaat..
Pada mulanya tidak terlalu memahamibagaimana sistem kerja organisasi ini.. hanya sebatas tau bahwa lembaga ini melakukan pengawasan.. lebih mengenal sedikit demi sedikit saat saya tergabung pada anggota KPU Kema FMIPA Unpad.. inilah gerbang besarnya menjadi sebaik-baiknya manfaat, disadari atau tidak orang-orang yang bekerja di lembaga kemahasiswaan adalah orang-orang yang berani orang-orang yang punya jiwa yang ikhlas,karena apa.. mereka tidak di GAJI, tapi mereka yang merelakan dirinya,raganya bahkan mungkin hartanya untuk setiap kegiatan yang sifatnya untuk melayani orang banyak..
Back to the topic..
And then masuklah saya pada kepengurusan BPM Kino tobi ‘insya Allah’, masuk komisi yang mngawasi ekonomi dan ART dan juga Kominfo, ketika itu spesifik mengawasi keuangan, proses belajar dan terus belajar untuk berkomitmen dalam beramanah, di amanahi jadi wakil ketua komisi kala itu, pelajaran berharga… kirain bakal ga akan berfungsi soalnya saya punya ketua komisi SIAGA banget.. (berlebihan? Saya rasa nggak.. dari beliaulah belajar tentang bagaimana menjadi legislator beserta rekan2 yang lain).. yang namanya kepengurusan organisasi pasti naik turun, sama halnya.. timbul tenggelam, orang-orangnya hilang2an.. termasuk pejabat pentingnya.. tapi tidak jadi masalah roda organisasi itu tetap akan berputar..
Kenangannya banyak sekali..
Hingga diakhir sidang akhir tahun di munculkan lah sebuah video yang merangkum semua perjalanan kita, sebagian menangis merasakan kesedihan akan perpisahan.. saat itu belum terlalu ngeuh mengapa ada kesedihan itu.. walaupun mata ini sempat sembab.. :D

..kala itu teringat pesan murobbi saya, apa yang kita jalani saat ini suatu hari nanti akan jadi masa lalu.. tinggal kita yang milih masa lalu yang seperti apa?
Kini BPM kedua, BPM  penebusan dosa, karena tahun kedua tidak memenuhi permintaan masuk kesana, terlebih saya kabur ke organisasi lain.. BPM terberat karena sesepuhnya hanya beberapa, tidak seperti BPM sebelumnya.. BPM terberat karena saya sudah memiliki amanah lain,dan urusan yang membutuhkan FOKUS juga.. tapi amanah haruslah tetap dijalankan..
Kali ini ngawas kaderisasi, huaaa.. shock dengan segala problematikanya.. bocah2 saya sempet menghilang disaat lagi dibutuhkan, ngilang ngurus rumahnya masing-masing.. tengah kepengurusan sang ketua menghilang karena KKN padahal lagi genting2nya.. bersama seorang akhwat lain kerja di BPM serabutan, ini itu diatur.. untungnya sang ibu PO masih menggerakan anak2nya sehingga masih cukup terjaga dengan motivasi yang lumayan meguatkan..
BPM sepi banget..banget, sampai sempet bertanya apa bubar aja selepas ini, BPMnya??? Mahasiswa sudah tak memiliki tanggung jawab pada sesuatu yang sudah dipilih…
Ditambah lagi sikap ketidak pekaan para ikhwan baik di eksekutif maupun legislatif membuat pusing setengah mati, sampai kelepasan gebrak pintu.. dan ngatain “ga peka”.. efeknya tuh kata2 “ga peka” booming, sampe di update-in status coba.. #parah
Hmm.. selepas itu ngerasa kayanya pada berubah…(Alhamdulillah) persiapan stand penyambutan mahasiswa baru disiapin sampai pada begadang para ikhwan.. (berubah karena diri sendiri dan untuk Allah ya..)
Semua kemudian berjalan cepat sekali, maklum kepengurusan kami hanya kurang lebih 8 bulanan, mulai dari upgrading, pembentukan KPU pelatihan KPU, pembentukan panitia kongres.. dan sampai detik-detik menjelang kongres..
Hari-hari menjelang kongres diisi dengan draft-draft penilaian yang tak kunjung selesai, karena semua bahan-bahan penilaian salah satunya LPJ belum semua sampai, sampai laporan keuangan pun baru sampai H-1 ckckckckck, itu baru penilaian.. beluuum ngerjain Laporan Kegiatan BPM selama satu periode, hmm.. diputuskan lah untuk saling menginap( akhwat..ikhwan2),yang akhwat fix mereka tidak tidur.. itu laporan ga beres-beres, pagi-pagi sudah di hubungi karena peserta penuh belum memenuhi kuorum.. jadilah terbirit-birit menuju tempat..
Detik2 menjelang pembacaan LK BPM, sang ketua berkata “biar saya yang wakili..”
Dalam hati, lha kok kaya gini.. bukannya kita semua kerja bareng2 ya.. dan diangkat sevara personal.. tapi yaa udah lah, terus klo begini kenapa itu LK kita buat detail banget? Campur aduk….. udah lah lupakan.. urusan pak ketua berarti..
Tiba masalah penilaian, argument terus dilontarkan tapi kesana kemari seolah tak berujung.. sang presidium lalu melontarkan ada usulan waktu?
Saya yang gereget laluterlontar “ 10 menit absolut” saya ga piker panjang apa efek yang terjadi… 10 menit lewat.. tuh siding terancam si pending, yang menandakan kita ga lengser hari itu.. huaaa tidaaakkkk saya ingin rekor, dalam saat bersamaaan amanah saya di tempat lain juga selesai, akhirnya pakar “peka” menunjukan aksinya.. di PeKa itu waktu.. siding pun berlanjut..sampai pada penilaian dan pendeminsioneran.. saat deminsioner teman sebelah saya berbisik.. “kok sedih ya,… saya hanya bisa tersenyum semampunya.. padahal lagi ngatur nafas.. untk tidak meleleh saat itu,.. saat itu mundur kebelakang udah mulai aneh lah.. tapi sudah bertekad.. no cry.. “ deminsioner beres.. bubarlah kita, eh.. pak presidium marah2 karena kita di bubar gitu aja.. dia bilang, “ tolong hargai kami, kalian masih peserta siding penuh..” dalam hati  “Hah, dari mana tadi kan udah deminsioner, udah ga atuh,, karena gereget.. “ angkat tangan lah.. sedikit berdebat di awal.. tapi beres juga…
Hari itu saya langsung pulang karena sudah ditunggu seseorang tercinta. Ibuku… hmm,
Di jalan aku ucapkan maaf pada semua anak2 BPM, dan adik2 karena saya tidak bisa mngayomi mereka dengan baik.. tidak terlalu bisa membantu mereka, termasuk pak ketu.. karena semua aktivitas saya, dan sifat sok sibuknya saya.. bener-bener ngerasa dzalim.. maaf ya.. :’(
Di jalan itu juga akhirnya aku menitik kan air mata.. huaa sedih.. ternyata organisasi terakhir.. ternyata di BPM juga.
Rabbi ikatan ukhuwah yang ada semoga Engkau saja yang menjaganya, bukti bahwa kami saling menyayangi Karen Engkau..
Semoga mereka menemukan tampat terbaik mereka kondisi terbaik mereka..
Semoga mereka tetap ikhlas menebar manfaat dimanapunmereka berada..

#nangis lagi ditengah m=nyiapin slide buat UP