Minggu, 30 September 2012

Dilematis sekolah dan kampus.. ^^v


            
            Sudah berkecamuk cukup lama tentang ini..
Lebih-lebih ketika isu ROHIS sarang teroris.. pernahkah menjadi sebuah dilematis? Itu mungkin saya saja yang merasakan, merasakan harus dimana posisi saya, Dakwah Sekolah yang cukup jarang saya kunjungi akhir-akhir ini di lihat seperti itu.. Dakwah Sekolah yang telah memberikan seluruhnya dan berefek hidupku menjadi lebih hidup itu di kira aneh-aneh.. padahal tak sedikit pun diajarkan untuk menjadi seorang yang pemberontak, begitu halus menyentuh hati.. bahkan ketika aku berusaha kabur dahulu.. dakwah inilah yang menyentuh hati sehingga membuat ku tetap bertahan sampai saat ini.. Pikiranku berkecamuk, mungkinkah ada yang salah akhir-akhir ini disana.. Yaa memang harus di cek, itulah fungsi alumni untuk bagaimana mempertahankan dan tetap menciptakan regenerasi yang tangguh sepeninggalannya disana, masa bakti alumni untuk tetap membina sekolah di sekolah ku 2 tahun, tapi tak tuntas aku laksanakan, keburu di beri titipan oleh kampus.. yang pada awalnya berat sekali, meninggalkan adik2 di sekolah yang sedang benar-benar aku bina, tapi begitulah mungkin yang namanya panggilan dakwah, harus siap di tempatkan dimana pun…
            Namun ini semua menjadi suatu bahan renungan yang cukup dalam, tak usah mempartisi antara sekolah dan kampus semuanya harus dikelola bersama.. Sekolah mencetak semua pemula, cukup sulit dibagian ini.. karena apa?, pembentukan karakter, pola dasar yang harus cukup kuat untuk basic kedepannya.. modal yang cukup penting, karena yang saya pahami ketika mereka masuk kampus pun, itu yang akan memperkuat mereka di tengah keheterogenan kampus, ke kurang stabilan asupan dikampus, karena ketika masuk kampus.. seolah sudah memasuki Pra-masyarakat, yang di perkuat ketika dikampus adalah pandangannya, pandangan berpikirnya harus semakin utuh, menyeluruh, dan lebih berkomitmen minimal pada diri sendiri dan tentunya pada Allah Subhana wata’ala..
            Harus bersinergis, dan perlu adanya pembagian rata tentang SDM, Sekolah butuh alumni untuk tetap menjaga regenerasinya, Kampus pun seperti itu masih perlu beberapa alumninya untuk tetap memperkuat dan meperkokoh di segala sector..
Jadi mungkin tak ada alasan apapun, tinggal memilih, dimana kah sekolah atau kampus..
Di sekolah berkutat dengan pembinaan yang intens, dikampus harus diperkuat dengann pandangan yang utuh untuk memahami sektor-sektor yang ada disana..
Tagline sekolah “Bekerja untuk perubahan Besar”
Kampus lebih ke FUTUH..
Dilematisnya adalah.. semua alumni DS ditarik semua ke kampus, sekolah tinggal beberapa orang, kadang habis..
Tetapi ketika seseorang tersebut di kampus, susah payah mencari agar tetap terjaga, yang jadi pertanyaan sampai sekarang adalah alumni kampus pada kemana.. adik2nya luntang-lantung ga di bina dengan dalih sudah tidak di kampus lah atau apa lah… *bagian ini saya belum temukan jawabannya..
Sekolah selalu saja tarik-tarikan untuk tidak memberikan kadernya ke kampus karena apa, sudah tau.. klo di kekampusin, ga dijaga malah lepas, karena terlalu beratnya amanah tidak sesuai dengan penjagaannya..
Udah susah-susah dibina disekolah, dikampus malah dipilah pilih sama anaknya kader, yang berpotensi tidak terbina dengan baik, akhirnya balik ke sekolah ogah di kampus.. PR besar buat kampus..
Aku masih tersentuh dengan kesahajaan sekolah menerima kapan pun dansama siapapun..
*dilematis.. ingin kembali ke sekolah.. selalu saja di cegah dengan berbagai alasan.. padahal yang kulakukan masih dalam koridor yang sama, dakwah.. tapi aku ingin cara yang beda.. membina adik-adik yang kuat dan siap guna sejak dini.. itu ingin ku lakukan di dakwah sekolah, apakah tahun ini berhasil kembali/kah seperti apa?
*kita liat nanti..
*to be continued*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar