Sudah
berkecamuk cukup lama tentang ini..
Lebih-lebih ketika isu ROHIS sarang
teroris.. pernahkah menjadi sebuah dilematis? Itu mungkin saya saja yang
merasakan, merasakan harus dimana posisi saya, Dakwah Sekolah yang cukup jarang
saya kunjungi akhir-akhir ini di lihat seperti itu.. Dakwah Sekolah yang telah
memberikan seluruhnya dan berefek hidupku menjadi lebih hidup itu di kira
aneh-aneh.. padahal tak sedikit pun diajarkan untuk menjadi seorang yang
pemberontak, begitu halus menyentuh hati.. bahkan ketika aku berusaha kabur
dahulu.. dakwah inilah yang menyentuh hati sehingga membuat ku tetap bertahan
sampai saat ini.. Pikiranku berkecamuk, mungkinkah ada yang salah akhir-akhir
ini disana.. Yaa memang harus di cek, itulah fungsi alumni untuk bagaimana
mempertahankan dan tetap menciptakan regenerasi yang tangguh sepeninggalannya
disana, masa bakti alumni untuk tetap membina sekolah di sekolah ku 2 tahun,
tapi tak tuntas aku laksanakan, keburu di beri titipan oleh kampus.. yang pada
awalnya berat sekali, meninggalkan adik2 di sekolah yang sedang benar-benar aku
bina, tapi begitulah mungkin yang namanya panggilan dakwah, harus siap di
tempatkan dimana pun…
Namun ini
semua menjadi suatu bahan renungan yang cukup dalam, tak usah mempartisi antara
sekolah dan kampus semuanya harus dikelola bersama.. Sekolah mencetak semua
pemula, cukup sulit dibagian ini.. karena apa?, pembentukan karakter, pola
dasar yang harus cukup kuat untuk basic kedepannya.. modal yang cukup penting,
karena yang saya pahami ketika mereka masuk kampus pun, itu yang akan
memperkuat mereka di tengah keheterogenan kampus, ke kurang stabilan asupan dikampus,
karena ketika masuk kampus.. seolah sudah memasuki Pra-masyarakat, yang di
perkuat ketika dikampus adalah pandangannya, pandangan berpikirnya harus
semakin utuh, menyeluruh, dan lebih berkomitmen minimal pada diri sendiri dan
tentunya pada Allah Subhana wata’ala..
Harus
bersinergis, dan perlu adanya pembagian rata tentang SDM, Sekolah butuh alumni
untuk tetap menjaga regenerasinya, Kampus pun seperti itu masih perlu beberapa
alumninya untuk tetap memperkuat dan meperkokoh di segala sector..
Jadi mungkin tak ada alasan apapun, tinggal memilih, dimana
kah sekolah atau kampus..
Di sekolah berkutat dengan pembinaan yang intens, dikampus
harus diperkuat dengann pandangan yang utuh untuk memahami sektor-sektor yang
ada disana..
Tagline sekolah “Bekerja untuk perubahan Besar”
Kampus lebih ke FUTUH..
Dilematisnya adalah.. semua alumni DS ditarik semua ke
kampus, sekolah tinggal beberapa orang, kadang habis..
Tetapi ketika seseorang tersebut di kampus, susah payah
mencari agar tetap terjaga, yang jadi pertanyaan sampai sekarang adalah alumni
kampus pada kemana.. adik2nya luntang-lantung ga di bina dengan dalih sudah
tidak di kampus lah atau apa lah… *bagian ini saya belum temukan jawabannya..
Sekolah selalu saja tarik-tarikan untuk tidak memberikan
kadernya ke kampus karena apa, sudah tau.. klo di kekampusin, ga dijaga malah
lepas, karena terlalu beratnya amanah tidak sesuai dengan penjagaannya..
Udah susah-susah dibina disekolah, dikampus malah dipilah
pilih sama anaknya kader, yang berpotensi tidak terbina dengan baik, akhirnya
balik ke sekolah ogah di kampus.. PR besar buat kampus..
Aku masih tersentuh dengan kesahajaan sekolah menerima kapan
pun dansama siapapun..
*dilematis.. ingin kembali ke sekolah.. selalu saja di cegah
dengan berbagai alasan.. padahal yang kulakukan masih dalam koridor yang sama,
dakwah.. tapi aku ingin cara yang beda.. membina adik-adik yang kuat dan siap
guna sejak dini.. itu ingin ku lakukan di dakwah sekolah, apakah tahun ini
berhasil kembali/kah seperti apa?
*kita liat nanti..
*to be continued*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar